PENELITIAN EKSPERIMENT
Penelitian
eksperimen semula diambil dari Ilmu Alam dan dimulai dalam studi ilmu
psikologi.[2]Wilhelm M. Wundt, seorang psikolog dari Jerman,
memperkenalkan metode eksperimen ke dalam studi psikologi.[] Wundt mendirikan sebuah laboratorium eksperimen dan dijadikan sebagai contoh oleh para ilmuwan sosial.[2] Akhir abad 18, Jerman sebagai
pusat pengetahuan berhasil mengundang para ilmuwan sosial dari seluruh dunia untuk
mempelajari metode tersebut
Menjelang
tahun 1900, peneliti dari Amerika dan berbagai universitas di dunia
mendirikan laboratorium psikologi untuk melakukan penelitian eksperimen.
Kelahiran penelitian eksperimen dalam ilmu sosial telah mengubah pendekatan
ilmu sosial yang filosofis, introspektif, dan integratif menjadi interpretif. Pada masa Perang Dunia II, penelitian eksperimen mulai banyak
digunakan dalam bidang sosial untuk menjelaskan studi mengenai mental
manusia dan kehidupan sosial secara objektif dan tidak bias.
Perluasan
penggunaan metode eksperimen pada era ini ditandai dengan:
- Behaviorisme, yang menekankan pada studi mengenai pengukuran tingkah laku sebagai ekspresi mental seseorang.
- Kuantifikasi, yang menekankan penghitungan fenomena sosial dengan angka-angka. Dalam ilmu sosial, penghitungan berbasis angka banyak diterapkan dalam statistika sosial.
- Perubahan dalam subjek penelitian. Penelitian eksperimen pada awalnya menekankan peneliti professional sebagai subjek dari penelitian tersebut. Namun dalam perkembangannya, subjek penelitian eksperimen berupa orang-orang awam yang belum dikenalnya, sehingga obyektifitas dari hasil penelitian tersebut lebih terjamin.
- Aplikasipraktis. Penelitian eksperimen diterapkan secara praktis dalam berbagai hal untuk menguji hubungan sebab akibat.
Tahun
1950 dan 1960, metode penelitian eksperimental ini sudah banyak digunakan dalam
peneliti sebagai cara untuk menguji hipotesa dengan standarerror
yang kecil. Memasuki tahun 1970, penelitian eksperimen semakin banyak digunakan
untuk mengevaluasi penelitian. Dan sampai saat ini, penelitian
eksperimen merupakan penelitian yang banyak digunakan karena sifatnya yang logis, sederhana,
konsisten,
memerlukan sedikit biaya,
dan secara jelas
menggambarkan hubungan sebab akibat antar gejala.
Penelitian
eksperimen yaitu penelitian yang didalamnya melibatkan manipulasi pada kondisi
subjek yang di teliti, dibarengi usaha kontrol yang ketat pada faktor-faktor
luar dan melibatkan subjek pembanding atau metode ilmiah yang sistematis yang
dikerjakan untuk membangun jalinan yang melibatkan fenomena sebab-akibat.
Metode penelitian eksperimental adalah metode penelitian yang bisa menguji dengan benar hipotesis yang menyangkut jalinan kausal (sebab-akibat).Didalam studi eksperimental peneliti merekayasa sangat sedikit satu variable, mengontrol variable lain yang relevan, serta mengobservasi efek/pengaruhnya pada satu atau lebih variable terikat. Didalam penelitian pendidikan variable yang dapat dimanipulasi terhitung metode pengajaran, type penguatan, pengaturan lingkungan belajar, type materi belajar serta ukuran grup belajar.
Metode penelitian eksperimental adalah metode penelitian yang bisa menguji dengan benar hipotesis yang menyangkut jalinan kausal (sebab-akibat).Didalam studi eksperimental peneliti merekayasa sangat sedikit satu variable, mengontrol variable lain yang relevan, serta mengobservasi efek/pengaruhnya pada satu atau lebih variable terikat. Didalam penelitian pendidikan variable yang dapat dimanipulasi terhitung metode pengajaran, type penguatan, pengaturan lingkungan belajar, type materi belajar serta ukuran grup belajar.
Karakteristik
- Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok yang dikenai perlakuan eksperimental.
- Menggunakan sedikitnya dua kelompok percobaan.
- Berfokus pada keabsahan ke dalam (internal validity)
Contoh
Dalam
sebuah penelitian yang menguji mengenai pengaruh tayangan kriminalitas
terhadap tingkat agresifitasanak,
terdapat dua kelompok yang masing-masing beranggotakan 15 orang. Kelompok pertama
dimasukkan ke dalam sebuah ruangan selama beberapa waktu
dan sengaja hanya diberikan tayangan kriminalitas, sedangkan kelompok kedua
dibiarkan untuk memilih menonton tayangan apa saja. Setelah beberapa waktu,
dapat dibandingkan hasil
percobaan yang telah kita lakukan terhadap kelompok pertama dan kelompok kedua.
Langkah
Secara garis besar, langkah yang
ditempuh dalam penelitian percobaan adalah
- Menetapkan topik penelitian
- Menyempitkannya dalam pertanyaan penelitian
- Mengembangkan hipotesa
- Merancang desain penelitian eksperimen yang baik
- Menetapkan berapa jumlahkelompok
- Menentukan kapan dan bagaimana memasukkan stimulus
- Menentukan kapan melakukan pengukuranvariableterikat.
- Membuat analisa dan kesimpulan akhir.
Hal-hal
yang perlu disiapkan
Langkah awal
melakukan penelitian
percobaan adalah dengan menentukan kelompok mana yang menjadi kelompok eksperimen
(kelompok yang diberi stimulus), kelompok mana yang menjadi kelompok kontrol (kelompok yang tidak
diberi stimulus), apa stimulus yang diberikan, dan cara pengambilan sampel tersebut.
Cara pengambilan sampel tersebut dibedakan menjadi pembagianacak (random assignment) dan pencocokkan (matching).Pembagian
acak berarti membagi sampel yang telah dipilih menjadi dua kelompok secara
acak, tanpa berdasar pada urutan tertentu dengan tujuan pembandingan. Pencocokkan
berarti membagi sampel tersebut berdasarkan kesamaankarakteristik tertentu.
Pengambilan berdasarkan pencocokkan ini jarang dilakukan karena sulitnya
peneliti untuk menemukan kesamaan antara subjek-subjek penelitian.
Setelah membagi ke dalam dua
kelompok tersebut, peneliti membandingkan hasil percobaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum melakukan percobaan,
pihak peneliti akan melakukan test awal (pretest) untuk mengamati gejala variable terikat sebelum
diberikan stimulus. Setelah percobaan berakhir, pihak
peneliti akan melakukan test akhir (posttest) untuk membandingkan adanya
pengaruh variable sebab terhadap variable akibat. Dari sana, hubungan sebab
akibat antar gejala akan teruji.
Jenis
Secara garis besar, penelitian percobaan
(eksperimen) terbagi menjadi penelitian laboratorium
(laboratory experiment) dan penelitian lapangan (field
experiment).Masing-masing penelitian tersebut memliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Penelitian laboratium
Penelitian
laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup,
dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari variable pengganggu sebab dapat
memengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat.
- Kelebihan penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini lebih dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya karena hanya memfokuskan pada pengujian hubungan sebab dan akibat.
- Kelemahan penelitian laboratorium adalah penelitian ini belum tentu dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian lapangan
Penelitian
lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dalam ruangan terbuka,
dimana kelompok eksperimen masih dapat berhubungan dengan faktor-faktor luar.
- Kelebihan penelitian lapangan adalah hasil penelitian ini dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Kelemahan penelitian lapangan adalah tingkat kepastian hubungan sebab akibat tidak sebesar pada penelitian laboratorium karena sulitnya untuk mengontrol variabel-variabel pengganggu.
Tipe-tipe
desain
Ada
beberapa
tipe desain yang biasa digunakan oleh para peneliti dalam penelitian eksperimen, yakni:
Dalam tipe ini, pembagian dua kelompok subjek penelitian dilakukan secara pembagian acak (random
assignment).] Pada kelompok eksperimen,
pertama-tama dilakukan pengamatan awal, lalu diberikan stimulus, dan untuk
mengetahui hasilnya dilakukan pengamatan akhir. Pada kelompok kontrol,
dilakukan pengamatan di awal dan di akhir,
tanpa diberikan stimulus tertentu.
•
Tipe pengamatan akhir (two group posttest only)
Dalam tipe ini, pembagian dua
kelompok subjek penelitian dilakukan secara pembagian acak (random
assignment).Pada kelompok eksperimen langsung diberikan stimulus dan
pengamatan akhir, tanpa dilakukan pengamatan awal.Pada kelompok kontrol, pengamatan hanya diberikan satu kali saja.]
•
Tipe empat kelompok (solomon four group)
Tipe ini merupakan penggabungan dari
tipe desain klasik
dan tipe pengamatan akhir. Dalam tipe ini, terdapat dua kelompok eksperimen dan
dua kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen pertama, dilakukan pengamatan
terlebih dahulu, lalu diberikan stimulus, dan dilakukan pengamatan akhir. Untuk
kelompok kontrol pertama, dilakukan pengamatan awal dan pengamatan akhir. Pada
kelompok eksperimen kedua, langsung diberikan stimulus dan pengamatan akhir tanpa pengamatan awal. Untuk
kelompok kontrol kedua, pengamatan hanya diberikan satu kali saja.
Etika
Dalam
melakukan sebuah penelitian percobaan, terdapat etika
dan aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh
sang peneliti karena menyangkut kebebasan dan hak asasi
subjek penelitian. Berikut adalah etika penelitian percobaan:
- Kebebasan bagi publik untuk mengakses hasil penelitian.
- Menjaga kerahasiaan (privacy) subjek penelitian.
- Mengirimkan hasil penelitian kepada subjek.
- Memberikan hal subjek dan meminta persetujuan terlebih dahulu untuk kesediaan menjadi subjek penelitian, dengan memberitahukan konsekuensi yang muncul dalam penelitian.
- Memberitahukan secara jujur dan jelas kepada subjek tentang prosedur penelitian yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan setelah penelitian percobaan (eksperimen) selesai dilakukan.
- Memberikan terapi atau bantuanpemulihan kepada subjek yang mengalami akibatnegatif, baik secara fisik atau psikis dari penelitian, sampai kembali sehat seperti semula.
- Penelitian yang melibatkan binatang harus memperhatikan akibat negatif yang mungkin dialami binatang, seperti indera melemah, menyendiri, serta memar atau luka fisik.[
REFERENSI
Komentar
Posting Komentar