MENJAGA DAERAH
Mr. “P” dan Miss “ V”
Anda Pria atau Wanita???...
Sudahkan Anda Manjaga Daerah Vital
Anda??
Jika jawabannya belum?? Ayo dehh mulai
dari sekarang...
Simak Catatan di Bawah ini...
MR. P (PENIS)
Dibanding dengan vagina, penis
cenderung lebih “kuat”terhadap infeksi dan iritasi karena sebagian besar penis
dilindungi kulit yang cukup tebal. Kalau pun ada infeksi, cowok biasanya akan
lebih mudah dan cepat tahu, karena biasanya ditandai dengan rasa sakit saat
kencing. Meski demikian, banyak juga yang mesti kita diketahui untuk menjaga
agar organ seksual kita selalu sehat dan tidak terserang penyakit yang dapat
merugikan diri kita atau pasangan kita. Yuk, kita simak!!!
1. Selalu
cuci tangan sebelum dan sesudah buang air kecil.
Hal itu untuk
menghindari kontaminasi kotoran dari tangan ke penis, sekaligus agar tangan
kembali steril setelah memegang penis.
2. Jangan
malas untuk selalu membersihkan daerah sekitar penis setiap
kali mandi.
Organ seksual
dan reproduksi laki-laki memang rentan terhadap jamur, terutama daerah lipatan
paha dan bawah kantong kemih. Karenanya, selalu jaga kebersihan di
daerah-daerah tersebut ya...
3. Secara
berkala, guntinglah sedikit rambut di sekitar penis.
Agar rapi dan
tidak menyebabkan kelembaban berlebih. Daerah yang lembab sering kali menjadi
tempat subur tumbuhnya jamur.
4. Gunakan
celana dalam.
Selain membuat
nyaman, fungsi celana dalam untuk menjaga penis serta kantong kemih dari
goncangan. Sebaiknya, pakaian celana dalam yang terbuat dari katun karena bahan
ini menyerap keringat sehingga tidak membuat kepanasan atau lembab.
5. Hindari
pemakaian celana dalam dengan terlalu ketat.
Karena akan
membuat peredaran darah tidak lancar serta membuat kepanasan penis dan testis.
Panas berlebihan, karena suhu udara, pakaian ketat, dan keringat, akan
menurunkan mutu sperma untuk membuahi sel telur.
6.
Periksa testis
Pemeriksaan
testis bisa dilakukan oleh sendiri. Tujuannya untuk memastikan tidak terdapat
gumpalan atau benjolan sebagai tanda-tanda awal tumbuhnya kanker testis. Kanker
testis sering kali menyerang pria berumur 25-30 tahun. Sebab, pada masa itu
pria memasuki puncak kematangan seksual. Kanker testis dapat menyebar dengan
cepat pada bagian tubuh lain. Untuk itu, sangat penting mendeteksinya sedari
dini supaya segera diobati sebelum parah.
Berikut ini cara memeriksa testis:
©
Kenali
ukuran, bentuk dan berat masing-masing testis dengan cara meraba menggunakan
kedua belah tangan.
©
Waspadai
jika ada benjolan kecil. Posisinya pada bagian depan, di bawah kulit, atau di
sepanjang testis. Ukuran benjolan ini kemungkinan sebesar butiran kacang atau
beras. Bila ditemukan benjolan atau pembengkakan, segera periksa ke dokter.
©
Lakukan
pemeriksaan secara teratur. Adanya pembengkakan atau benjolan pada testis,
tidak selalu berarti kanker. Untuk memastikannya segera periksakan ke dokter.
Biasanya kanker testis dapat sembuh total jika diobati secara dini.
©
Pemeriksaan
testis juga harus dilakukan oleh orang tua saat bayi laki-laki baru dilahirkan.
Cukup diraba kantung testisnya, untuk mengetahui apakah testis sudah turun atau
belum. Jika testis belum juga turun, segera periksa ke dokter.
Selain itu, kita juga mesti segera
memeriksakan ke dokter apabila mengalami gejala-gejala seperti terdapat luka,
lecet, ada kutil pada daerah testis, gatal terus menerus, dan keluar cairan
tidak biasa pada saluran kencing. Gejala tersebut sebagai indikasi organ
kelamin terkena penyakit.
7.
Hindari Rokok, Alkohol dan Narkoba
Kesehatan
reproduksi pria sangat berpengaruh terhadap tingkat kesuburan. Selain itu,
kenyamanan berhubungan seksual pun tergantung dari kesehatan organ seksual.
Untuk itu,
perlu dihindari beberapa hal yang tidak mendukung kesehatan alat reproduksi seperti
rokok, alkohol dan narkoba. Sebab, pemakaian narkoba dan alkohol akan mengikat
hormon yang berfungsi sebagai pembentuk sperma.
Begitupun dengan rokok
sangat berbahaya. Rokok akan membuat pelebaran pembuluh darah dalam testis.
Dengan demikian, darah kotor yang semestinya mengalir ke jantung akan kembali
ke dalam testis. Kondisi ini akan membuat sperma lemah.
Beberapa Penyakit Alat Reproduksi Pria
§
Kista di sekitar Skrotum
Kista pada
sekitar skrotum bisa menyerang semua usia. Namun paling sering menjangkiti pria
berusia di atas 40 tahun. Saat masih kecil, biasanya tidak dianggap berbahaya.
Akan tetapi,
jika kista sudah besar sangat menyakitkan dan mengganggu, sehingga harus segera
dioperasi. Kista ini dapat dideteksi dengan cara meraba bagian testis. Bentuknya
seperti benjolan.
§
Hidrokel
Penyakit ini
berupa pembengkakan pada skrotum dan tidak terasa sakit. Penyebabnya terjadi
penggumpalan cairan pada sekitar testis. Hidrokel primer terlihat sejak usia 2
tahun. Sedangkan hidrokel sekunder menyerang pria berusia di atas 40 tahun.
Penyakit yang biasanya timbul akibat adanya cedera dan peradangan atau infeksi
ini sangat menyakitkan.
§
Orkitis
Orkitis berupa
peradangan di kedua sisi testis, atau hanya pada satu sisi testis, sehingga
mengakibatkan pembengkakan, demam dan nyeri. Orkitis disebabkan oleh berbagai
bakteri dan virus. Jika penyebabnya virus, orkitis dapat disembuhkan
menggunakan antibiotik.
Gejalanya
tampak pembengkakan testis, demam, testis menjadi terasa berat, sekresi serta
sakit ketika berhubungan seks, ejakulasi atau kencing. Dalam kasus yang
ekstrem, darah akan keluar dari air mani. Orkitis bisa diobati dengan suntikan.
Untuk pencegahannya gunakan kondom, sebab penyakit ini timbul akibat praktik
hubungan seksual yang berisiko.
§
Torsio Testis
Penyakit ini
sering melanda anak laki-laki atau remaja, walaupun pria dewasa berisiko
mengalaminya. Torsio testis terjadi karena adanya perkembangan abnormal pada
fenikulus spermatikus (selaput pembungkus testis).
Akibatnya, testis mudah berputar sehingga menghentikan
aliran darah menuju testis. Dokter mesti mengembalikan testis pada posisi
semula supaya meminimalkan kerusakan lebih parah.
MISS
“V” (VAGINA)
Kesehatan organ intim haruslah menjadi
perhatian utama semua wanita. Menjaga kesehatan daerah kewanitaan bukan
merupakan pekerjaan yang mudah memang. Dibutuhkan ketekunan dan ketelitian
dalam perawatannya.
Masalah yang peling sering muncul
adalah mengenai keputihan. Keputihan
sendiri dapat merupakan suatu yang normal terjadi. Bahkan, produksinya dapat meningkat
jika seorang wanita sedang mengalami peningkatan jumlah hormon di saat sekitar masa menstruasi atau saat hamil,
mendapatkan rangsangan seksual, mengalami stres atau kelelahan berlebihan, dan
sedang menggunakan obat-obatan tertentu atau alat kontrasepsi.
Cara membersihkan daerah
kewanitaan yang
terbaik ialah membasuhnya dengan air bersih. Salah satu hal yang harus diperhatikan
dalam membasuh daerah kewanitaan kita, terutama setelah buang air besar (BAB),
yaitu dengan membasuhnya dari arah sepan ke belakang (dari vagina ke arah anus), bukan sebaliknya. Mengapa demikian? Karena apabila kita terbalik arah membasuhnya,
maka kuman dari anus akan terbawa de depan dan dapat masuk ke dalam vagina.
Apabila kita menggunakan sabun untuk
membersihkan daerah intim kita, sebaiknya gunakan sabun yang lunak (dengan pH
3,5), misalnya sabun bayi yang biasanya
ber pH netral.
©
Bagaimana
dengan sabun/ pembersih khusus vagina??
Sebaiknya kita
menghindari pemakaian jenis pembersih
vagina, sebab di dalam vagina kita sebenarnya telah ada suatu mekanisme
alami yang telah diciptakan Allah SWT,
dimana mekanisme alami ini akan mempertahankan keseimbangan keasaman vagina
kita. Mekanisme ini diperankan oleh
bakteri normal yang secara alami terdapat dalam vagina kita. Apabila
keseimbangan tersebut terganggu, bakteri baik dalam vagina akan mati dan malah
akan berkembang menjadi bakteri jahat yang dapat menimbulkan penyakit.
Apabila kita
membersihkan daerah kewanitaan dengan sabun dan sejenisnya, sebaiknya hanya
dibagian luar saja. Misalnya bagi wanita yang sudah bersuami, setelah
berhubungan suami-istri, kita boleh menggunakan pembersih vagina, yaitu untuk
mengembalikan keasaman vagina, karena sifat sperma laki-laki adalah basa. Tapi
sekali lagi hanya dibagian luarnya saja, jangan disemprotkan ke dalam vagina.
Sebaiknya
gunakan sabun bayi karena biasanya sabun bayi memiliki pH netral. Setelah
memakai sabun, hendaklah dibasuh dengan air sampai bersih (sampai tidak ada
lagi sisa sabun yang tertinggal), sebab bila masih ada sisa sabun yang
tertinggal malah dapat menimbulkan penyakit. Setelah dibasuh, harus dikeringkan
dengan handuk atau tissue, tetapi jangan digosok-gosok.
Kemudian
jangan menggunakan bedak untuk daerah kewanitaan, termasuk juga pada bayi
terutama bayi perempuan. Sebab menurut penelitian terbaru, pemakaian bedak pada
daerah tersebut terutama pada bayi dapat berdampak buruk. Mengapa demikian?
Karena bedak tersebut dapat masuk ke dalam vagina yang kemudian hari dapat
mengakibatkan berbagai penyakit seperti misalnya tumor (granuloma, dsb).
Jika kita
ingin menggunakan bedak, cara yang terbaik ialah dengan mengusapkan terlebih
dahulu ke telapak tangan kita, baru kemudian kita usapkan ke daerah lipatan
paha dan pantat bayi yang biasanya lembab dan mudah teriritasi. Hal ini untuk
menghindari supaya bedak tidak sampai masuk ke dalam vagina bayi. Kemudian
jangan pernah menyemprotkan minyak wangi ke dalam organ intim kita.
Apabila menggunakan WC umum, sebaiknya sebelum duduk siram dulu WC
tersebut (di-flushing) terlebih
dahulu baru kemudian kita gunakan. Hal ini penting karena banyak penderita
penyakit kelamin, setelah ditelusuri ternyata mereka pernah menggunakan toilet
yang sebelumnya digunakan oleh penderita penyakit kelamin. Biasanya para
penderita penyakit kelamin ingin supaya orang lain juga terkena penyakit yang
sama, sehingga mereka menempuh berbagai cara untuk menularkan penyakitnya
tersebut. Salah satunya ialah dengan tidak menyiram WC yang mereka gunakan.
Hal ini yang
tidak kalah pentingnya ialah air yang kita gunakan untuk membasuh apabila kita
menggunakan toilet umum. Sebaiknya ambil
air langsung dari kran, jangan mengambil air yang sudah ada di bak mandi,
karena menurut penelitian air dalam bak mandi sudah banyak mengandung bakteri.
Apabila kita
tinggal atau berada di luar negeri, dimana tidak ada air di toilet, maka
sebaiknya kita selalu membawa air mineral, untuk persediaan apabila sewaktu-waktu
kita hendak ke toilet.
Hal-hal
tersebut di atas harus juga kita tekankan kepada anak-anak kita sejak mereka
berusia dini (kira-kira mulai usia 6 tahun), supaya mereka terbiasa sejak dini
dalam menjaga kebersihan terutama daerah intimnya.
Pemakaian celana yang terlalu ketat
juga sebaiknya kita hindari,
karena hal ini menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab dan teriritasi.
Pemilihan bahan juga tidak kalah pentingnya, sebaiknya dianjurkan menggunakan
bahan yang nyaman dan menyerap keringat, seperti misalnya katun.
Pemakaian pantyliner setiap hari secara terus
menerus juga tidak dianjurkan. Pantyliner
sebaiknya hanya digunakan pada saat keputihan banyak saja, dan sebaiknya jangan
memilih pantyliner yang berparfum
karena dapat menimbulkan iritasi kulit. Daripada memakai pantyliner terus
menerus lebih baik kita membawa celana dalam untuk ganti.
Begitu juga dengan
pemilihan pembalut wanita, sebaiknya pilihlah pembalut yang tidak mengandung
gel, sebab gel dalam pembalut kebanyakan dapat menyebabkan iritasi dan
menyebabkan timbulnya rasa gatal.
Kapan
saatnya kita mengganti pembalut??
Yaitu apabila dipermukaan pembalut
telah ada gumpalan darah sebaiknya kita segera mengganti pembalut kita,
walaupun baru saja kita ganti pembalut. Alasannya ialah karena gumpalan darah
yang terdapat dipermukaan pembalut tersebut merupakan tempat yang sangat baik
untuk perkembangan bakteri atau jamur.
Bagaimana
cara membersihkan bulu kemaluan yang benar??
Pada prinsipnya kita tidak boleh
membersihkan bulu daerah kemaluan dengan cara mencabutnya. Sebab, apabila kita
mencabut bulu kemaluan, maka akan timbul lubang pada bekas cabutan tersebut,
dan ini dapat menjadi jalan masuk bagi kuman/ bakteri dan jamur yang
selanjutnya dapat mengakibatkan timbulnya iritasi dan penyakit kulit di daerah
tersebut.
Menurut hadist Rasulullah
SAW, minimal setiap 40 hari sekali kita dianjurkan untuk merapikan bulu
kemaluan kita.
Bulu kemaluan yang terlalu
lebat (yang tidak pernah dirapikan) dapat menjadi tempat tumbuhnya kutu,
bakteri/ kuman serta jamur, yang pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit.
Merapikan disini bisa
hanya dengan memendekkan saja. Misalnya dipendekkan kira-kira setengah
sentimeter dengan menggunakan gunting. Atau apabila kita hendak mencukurnya
bisa menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur khusus
yang lembut yang sebelumnya sudah kita cuci dahulu dengan sabun dan disiram air
panas. Tetapi jangan mencukur rambut kemaluan sampai habis karena dapat
memunculkan microtears (kerusakan kecil pada kulit), hingga akhirnya Anda
seolah membiarkan infeksi menyusup. Setelah digunakan, alat cukur dicuci
kembali dan disimpan ditempat yang bersih dan kering, jangan disimpan ditempat
yang lembab, karena bisa ditumbuhi jamur dan bakteri. Juga jangan menggunkan alat
cukur secara bergantian, walaupun dengan suami kita.
Kenapa
bisa timbul bisul di daerah kewanitaan kita??
Bisul yang timbul di daerah kemaluan
kita bisa karena higiene/ kebersihan
daerah intim yang kurang atau bisa juga timbul karena pengaruh hormon. Bisul
yang timbul karena pengaruh hormon biasanya muncul secara periodik. Hal ini
disebabkan karena saat menjelang haid hormon progesteron dalam tubuh kita
meningkat jumlahnya. Hal ini menyebabkan bakteri lebih mudah tumbuh. Jadi saat
menjelang menstruasi kita harus lebih berhati-hati dalam menjaga kebersihan
daerah kewanitaan kita dan jangan sampai daerah tersebut lembab.
Caranya ialah dengan memakai celana yang
longgar atau mengenakan rok. Juga memilih celana dalam dengan bahan yang
menyerap keringat .
Nah sudah tahu kan, Segera lah untuk
memulai menjaga Aset berharga Anda dari sekarang.
Manusia
tidak bisa menghalau semua macam penyakit, Tapi bukankah tugas manusia adalah
untuk berusaha dengan sebaik mungkin.
Berusahalah
untuk hidup sehat dengan sebaik mungkin.
Komentar
Posting Komentar